Sejarah kemerdekaan Indonesia tidak bisa lepas dari berbagai peristiwa penting yang mengiringinya, mulai dari berdirinya VOC hingga pengakuan de facto oleh dunia internasional. Berdirinya VOC pada tahun 1602 menjadi awal mula penjajahan Belanda di Indonesia yang berlangsung selama ratusan tahun. Namun, semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia tidak pernah padam, yang salah satunya diwujudkan melalui Sumpah Pemuda pada tahun 1928.
Penjajahan Jepang pada tahun 1942-1945 juga meninggalkan luka mendalam bagi bangsa Indonesia, termasuk tragedi Jugun Ianfu. Namun, periode ini juga memicu semangat perlawanan, seperti yang ditunjukkan oleh pemberontakan prajurit PETA di Blitar pada tahun 1945. Pemberontakan ini menjadi salah satu bukti nyata perlawanan rakyat Indonesia terhadap penjajahan.
Setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Indonesia masih harus berjuang untuk mendapatkan pengakuan dari dunia internasional. Pembentukan RIS (Republik Indonesia Serikat) pada tahun 1949 merupakan salah satu upaya diplomasi untuk mencapai hal tersebut. Pengakuan de facto kemerdekaan Indonesia oleh Belanda melalui Konferensi Meja Bundar (KMB) pada tahun 1949 menjadi langkah awal diplomasi internasional Indonesia.
Pembentukan Uni Indonesia-Belanda pasca KMB juga menandai babak baru dalam hubungan kedua negara. Tokoh-tokoh seperti Kolonel Sudirman dan Mayjen Robert Mansergh memainkan peran penting dalam perjuangan diplomasi ini. Sudirman, dengan kepemimpinannya, berhasil mempersatukan bangsa Indonesia, sementara Mansergh, sebagai perwakilan Inggris, turut memfasilitasi proses perdamaian.
Untuk informasi lebih lanjut tentang sejarah diplomasi Indonesia, kunjungi barbartoto link. Artikel ini hanya sebagian kecil dari perjalanan panjang Indonesia menuju pengakuan kemerdekaannya. Semoga bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus mempertahankan kemerdekaan yang telah diraih dengan susah payah.